Saturday, April 18, 2009

Riwayat Hidup Dr. G.S.S.J. Ratu Langie



A. Nama : Gerungan Saul Samuel Jacob Ratu Langie

B. Lahir : 5 November 1890 di Tondano Sulawesi Utara

C. Pendidikan:
1. Sekolah Dasar Belanda (Europesche Legere SchooL) di Tondano
2. Sekolah Menengah (Hoofdenschoo1 di Tondano)
3. Sekolah Teknik (K.W.S.) bagian mesin di Jakarta (1904-1908)
4. Mencapai Ijazah Gum dan Ijazah “Middelbare Acte Wiskunde en Paedagogiek di Amsterdam (1908-1913)
5. Universiteit van Amsterdam (1913-1915)
6. Universitas Zurich di Swiss (1915-1919)
7. Mencapai Doctor’s Degree in Science (I. Alam dan I. Pasti) di Universitas Zurich (1919)

D. Organisasi Politik :
1. Ketua “Indische Vereeniging” di Amsterdam (1914-1915) organisasi ini adalah organisasi mahasiswa-mahasiswa di Negeri Belanda kemudian menjadi “Perhimpunan Indonesia” dengan azas tujuan Kemerdekaan Bangsa Indonesia
2. Ketua “Association d’Etudiants Asiatique” di Zurich (1915-1916) dalam organisasi ini tergabung mahasiswa-mahasiswa dari Korea, Jepang, Muangthai, India, Indonesia dan lain-lain negara di Asia.
3. Ketua Partai Politik “Persatuan Minahasa yang menjadi anggota dan federasi “GAPI” yang bekerja erat dengan partai-partai politik nasional lainnya.
4. Ketua “Vereeniging van Indonesische Academici” (VIA) mempersatukan sarjana-sarjana dan kaum cerdik cendikiawan dari negara-negara Asia Tenggara.
5. Sekretaris “Dewan Minahasa” (1924-1928)
6. Anggota “Dewan Rakyat” (Volksraad dan College van Gedelegeerden) dengan pidato-pidatonva yang mengecam politik kolonial Pemerintah Belanda (1927-1937)
7. Anggota “Nationale Fractie” dari Dewan Rakyat yang menuntut penghapusan dari segala perbedaan politik, ekonomi, dan intelektuil.
8. Anggota redaksi surat kabar mingguan “Peninjauan” (1934)
9. Anggota pengurus “GAPI” (Gabungan Politik Indonesia) dengan tujuan mempersatukan semua partai-partai politik Indonesia.
10. Menulis buku “Indonesia in de Pacific (1937) yang mengulas masalah-masalah politik dan negara-negara Asia yang berbatasan dengan Samudra Pasifik.
11. Direktur redaktur majalah politik “Nationale Commentaren” (1938-1942)
12. Pendiri / Ketua dan perkumpulan “Sumber Darah Rakyat” (SUDARA) (1994-1945)
13. Pemimpin missi Sulawesi yang berangkat dalam bulan Agustus 1945 ke Jakarta untuk pengesahan dan pengumunan UUD 1945 dan Negara RI yang sedang dipersiapkan
14. Gubemur Sulawesi dan RI yang diproklamirkan 17 Agustus 1945 (1945-1946)
15. Mengadakan Petisi kepada PBB yang ditandatangani oleh ratusan pemuka-pemuka rakyat Sulawesi selatan untuk mempertahankan daerah Sulawesi sebagai bagian mutlak dari negara RI
16. Dipenjarakan di Makassar dan kemudian di internir di Serui Yapen Irian Barat (1946-1948)
17. Membentuk “Partai Kemerdekaan Irian” dan belakang layar yang diketuai oleh Silas Papare (1947)
18. Menjadi Penasehat Pemerintah RI dan anggota delegasi RI dalam perundingan dengan Pemerintah Belanda (1948-1949)

E. Organisasi Sosial / Ekonoini
1. Guru STM di Yogyakarta (1919-1922)
2. Direktur Maskapai Asuransi “Indonesia” di Bandung (1922-1924)
3. Ketua dari perkumpulan buruh “Vereeniging van Onder Officeren B bij de KPM (suatu organisasi nahkoda-nahkoda Indonesia)
4. Ketua Studiebeurs “Minahasa”
5. Pengurus “Persatuan Perkumpulan Radio Ketimuran”
6. Turut mendirikan “Serikat Penanaman Kelapa Indonesia” 1939
7. Mendirikan organisasi “Ibunda Irian” dari belakang layar.

F. Masa Pengasingan
Pada Aksi Militer Belanda ke II (Desember 1948) ditangkap oleh Tentara Kolonial dan bersama-sama dengna presiden Soekarno cs diinternir dalam istana presiden di Yogyakarta, kemudian pada tanggal 12 Januari 1949 ia dipindahkan oleh Pemerintah Belanda ke Jakarta untuk menunggu pemindahannya ke Bangka.

G. Tanda Jasa yang diterima DR. G.S.S.J. Ratu Langie
1. Bintang Maha Putera Tingkat 1 17 Agustus 1960
2. Tanda Penghormatan Satia Lencana Perintis Pergerakan Kemerdekaan 17 Agustus 1965
3. Tanda Jasa Pahlawan 10 November 1958
4. Piagam Tanda Kehormatan Dewan Pers 31 Maret 1973
5. Piagam Untuk Para Keluarga Pahlawan 17 Agustus 1978 (dan Pemerintah DKI Jakarta)

H. Alamat-alamat rumah yang pernah ditinggali oleh Dr. G. S. S. J. Ratu Langie di Jakarta
1. Rumah di Jl. Tanah Abang IV No. 32 (Laan de Riemer) sewa selama tiga tahun. Sekarang rumah Bapak Setiawan
2. Rumah Jl. Tanah Abang Raya No. 12 sewa selama tiga (3) tahun. Sekarang sudah tidak ada
3. Rumah di Jl. Tanah Abang Bukit No. 106 (belakang rumah ada mesjid, disewa selama dua tahun). Sekarang mesjidnya masih ada akan tetapi rumah yang dimaksud sudah tidak ada.
4. Rumah Jl. Laan Wiechert No. 3, sekarang rumah Jl. Keramat VII No. 7, sewa selama 4 tahun. Sekarang rumah ini ditinggali oleh 5 keluarga Menado dan Ambon.
5. Rumah Kramat Laan No. 10 sekarang rumah Jln. Keramat V No. 12, sewa selama 3 tahun. Sekarang rumah ini milik keluarga Semen.
6. Rumah Jl. Teuku Umar no. 21 dahulu rumah ini kepunyaan orang Australia, mendiami rumah ini selama 3 tahun dengan cuma-cuma. Sekarang rumah kediaman Jendral M. Panggabean.
7. Pindah ke Makasar, kemudian dibuang oleh Pemerintah Belanda di Serui daerah Irian Barat.
8. Pulang dari Serui Irian Barat ke Jakarta menunggu keberangkatan untuk menjalani pembuangan ke Bangka bersama-sama dengan Presiden Soekarno dan kawan-kawan, oleh karena Dr. Sam Ratu Langie mendapat serangan jantung keberangkatan ke Bangka ditangguhkan. Untuk menunggu sembuhnya penyakit Dr. Sam Ratu Langie menetap di Jalan Asam Baru No. 10 A. Sepuluh hari kemudian Dr. Ratu Langie meninggal dunia di rumah tersebut.

*) Disalin dari: “DR.G.S.S.J. RATU LANGIE & YAYASAN KRIS” oleh Dinas Museum dan Sejarah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 1978

0 comments:

Post a Comment